Ada hal-hal yang sampai kapan pun tidak dapat diterima oleh seorang manusia. Salah satunya mati. Entah apa yang membuatku ingin menulis ini. Mungkin karena sudah dekat momen bertambahnya usiaku. Mungkin juga karena hal lain yang aku tidak tahu.
Mati. Satu kata yang mengakhiri semuanya. Bahkan sesuatu yang dianggap paling tak terkalahkan di dunia pun kalah oleh kematian. Sesuatu itu adalah waktu. Jika maut datang, habis sudah waktu. Makanya aku tidak memuja waktu. Aku tidak mau memikirkan waktu. Tapi sebaliknya, aku justru memikirkan mati.
Ketika melihat orang lain di sekeliling, aku merasa tidak ada pencapaian yang sudah kulakukan. Aku berada di titik nol. Di usia hampir meninggalkan dua puluh. Semoga saja sampai ke sana.
Aku masih punya banyak mimpi. Yang mungkin jika kutuliskan tak akan cukup selembar kertas A4 dengan ukuran 12 pt. Tapi yang lebih penting dari itu adalah aku masih punya tugas besar. Aku tidak boleh mati sebelum semua itu kutuntaskan.
Ada satu hal yang tidak dapat kuterima yang kadang muncul dalam diri setiap manusia. Termasuk juga aku. Sombong. Tapi aku terus mencoba mengalahkannya. Karena jika aku diam saja dan kesombongan itu merajai diriku, hancur sudah! Aku hanya akan mati sia-sia.
Tidak ada yang bisa kulakukan. Aku hanya bisa membentak diriku, memaki diriku, mengatakan dengan lantang, "bangsat! Kau hanya jenis makhluk hidup yang banyak mengeluh. Ingat dari apa kau dibuat, bodoh! Hanya dari satu sel sperma dan sel telur yang bersatu. Hanya dari benda seremeh itu kau punya kehidupan! Mengeluh saja sampai mati!"
Di sebuah halte sambil menunggu bikun yang mengantar pulang. Tanpa memuja waktu. Mati.
Komentar
Posting Komentar