Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

Seoul-mate!

Sial! Tinta dari pulpen yang kupegang menetes mengotori kertas catatan dan tangan kananku. Aku baru saja ingin mulai menulis dan tinta pulpenku bocor. Untuk beberapa saat aku sibuk membersihkan tinta yang menetes tadi dengan selembar kertas bekas yang kurobek dari halaman terakhir buku catatanku. Sekilas aku melirik sekeliling, untunglah tak ada yang memperhatikan kekonyolanku. Deg! Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang mengejutkan hatiku. Pikiranku langsung terhubung pada satu kenangan. Saat ketika kau merelakan seragam olahragamu untuk mengelap cat tembok basah yang tidak sengaja kusandari. Dulu momen itu tak berarti apa-apa tapi kini sakitnya luar biasa. Dan saat aku merobek-robek buku catatan lucuku karena kau menggambar aku dengan muka cemberut ketika aku sedang marah padamu tiga tahun lalu. Kini rasanya aku ingin menyatukan kembali robek-robekan itu.             Jumat siang, pukul setengah dua belas. Para lelaki muslim berjamaah menuju masjid kampus. Mereka lewat lobi perpustak

First Fanfiction : Lovely LSG

Aku menendang keras-keras sebuah kaleng minuman kosong di dekat kakiku. Kulakukan keisengan itu untuk membantuku menghilangkan rasa sakit hati dan kekecewaan yang begitu terasa. Dunia sedang tidak berpihak padaku. Bahkan mendung di atas kepalaku membuat hatiku semakin terasa sakit. Angin dingin memaksaku menutup jaket rapat-rapat. Bagaimana tidak kecewa jika kau, orang yang begitu kupuja, tengah berada pada jarak paling dekat denganku namun aku tidak bisa bertemu bahkan melihatmu secara langsung. Kau tahu, itu sangat konyol. Aku sudah mempersiapkan dana dan penampilan sejak setahun lalu untuk bertemu denganmu. Kau yang menjanjikan akan datang ke Indonesia. Bahkan Agensimu memasang baliho superbesar di persimpangan jalan ke arah rumahku. Kau dengan setelan jas dan piano putih yang megah tersenyum sepanjang hari tak peduli hujan badai sekalipun. Sebaris kata di samping pundakmu berhasil menghipnotis puluha pasang mata, mataku juga. Setiap hari ketika aku sedang tidak sibuk menulis, ak