Langsung ke konten utama

Malaikat Tampan yang Menari dalam Benakku

   Kyo namanya. Ia seorang lelaki malaikat dengan sepasang sayap yang bersinar keemasan. Kyo beribu kali lebih tampan dari manusia manapun, dengan rambut perak yang indah. Mata sebening kristalnya mampu menyihirku dengan kebahagiaan. Kyo adalah makhluk paling indah yang belakangan selalu menari-nari dalam benakku. Ya, ia memang seorang penari yang sempurna. Setiap gerakannya ringan bagaikan angin. Dan ia selalu menari di hadapanku.
Aku mengagumi Kyo dengan seluruh jiwa ragaku. Ia memang pantas menjadi pemeran utama. Aku ingin membuatnya hidup dalam kisahku. Dengan sangat yakin aku berani berkata bahwa ia pasti akan memesona siapa saja. Aku akan membuat kisah cinta luar biasa antara Kyo dengan seorang perempuan bumi dengan akhir yang bahagia. Begitulah, setiap penikmat cerita pasti menyukai akhir yang bahagia.
Ran. Ialah perempuan bumi yang kumaksud. Ialah tokoh "aku" yang akan kupertemukan dengan Kyo dalam sebuah cerita yang indah. Ia seorang pelatih ballet anak-anak perempuan. Seorang gadis mandiri yang hidup sendiri di rumah sederhananya yang hangat. Seorang gadis yang lebih pantas dari siapapun untuk menjadi pengikat Kyo di dunia. Ia akan berkisah dengan jujur. Ia akan menuturkan cerita dengan manis. Kita akan tahu bagaimana gambaran sosok Kyo yang sesungguhnya melalui Ran. Para penikmat cerita pasti akan berpuas dengan imajinasi yang indah.
Aku berharap bisa terus menuturkan kisah Kyo dan Ran tanpa cela. Aku ingin menyelesaikannya dengan apik. Kisah yang indah seperti ini terlalu menyakitkan jika sampai tak selesai. Dengan segala kemampuanku akan kugarap kisah cinta mereka dengan jujur. Semoga mimpi-mimpi ini terwujud dengan bantuan Tuhan dan sang waktu. Dan bantuan doa serta harapanmu yang membaca curahan ini. Terima kasih karena bersedia mengiringi perjalanan kisah mereka dengan harapan. :-)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

My Wedding Dream

Pepohonan hampir menyembunyikanku dari keramaian. Aku sudah berlari cukup jauh. Untung saja aku adalah mantan atlet atletik di kampus dulu. Sebuah menara kini menjulang di hadapanku seolah bangunan itu baru saja muncul di sana. Sepertinya menara itu bekas mercusuar. Oh, yeah. Aku sekarang benar-benar mirip seorang Rapunzel. Memakai gaun lebar, heels , tiara cantik, dan menemukan sebuah menara. Apa aku juga harus memanjatnya?                 Saat ini aku sedang dalam pelarian. Aku kabur dari pernikahan pantaiku. Apa lagi kalau bukan karena lelaki yang menjadi pengantinku adalah bukan yang kuinginkan. Sumpah demi Tuhan pernikahan itu memang impianku. Pernihakan tepi pantai yang serba putih dan berpasir dengan bau laut yang segar. Siapa sih yang tidak menginginkannya? Tapi pada menit-menit terakhir sebelum prosesi aku memilih kabur dan menghilang dari mata hadirin. Aku tidak ingin menghabiskan sisa hidupku dengan...

PUTUS GITU DEH! (Curhatan Seorang Fresh-jomblo #Part 1)

Let’s take a deep breath … Rasanya kek udah sewindu gue nggak nulis blog. Gue nggak bakalan banyak alesan sih. Karena alesannya emang cuma satu: males. Gue punya banyak waktu (secara gue fresh -jomblo) dan punya banyak cerita (curhatan pribadi). Tapi saat mau nulis barang secuil cerpen pun, gue langsung ketimpa hawa males itu sendiri. Mungkin keadaan ini disponsori oleh gaya nulis gue yang belakangan selalu berbau romance dan drama. Ya, gue akui bahwa gue kepengaruh sama keadaan hati (pas lagi bahagia- long time ago ) plus drama-drama Korea yang sukses bikin gue lupa makan, mandi, bahkan bobok. “Ah udahlah, Des, nggak usah banyak cingcong. Jujur aja kalo lo habis putus.” Tiba-tiba sebuah suara gaib membuat gue melirik ke sudut-sudut kamar. Iya, gue emang baru putus lima-enam bulan lalu. Iya, sama pacar-lima-tahun yang selalu gue banggain itu. Tapi sudahlah. Nasi sudah menjadi bubur (tinggal tambahin ayam suwir, bawang goreng sama kuah opor) buat sarapan. Puj...

Lelaki Pecandu Kata

Tanpa sadar aku terus memperhatikan lelaki itu. Ia terus-terusan membuat tingkah yang aneh sejak mataku menangkap keberadaannya. Aku sedang di tepi danau. Duduk di antara bangku-bangku semen yang banyak tersedia. Tak jauh di sebelah kiriku, di situlah lelaki itu berada. Ia sama sepertiku. Sedang duduk-duduk menikmati pemandangan danau. Satu hal yang menarik perhatianku untuk terus memperhatikannya adalah tingkahnya yang tidak biasa. Ia tidak bisa diam. Pertama aku melihatnya sedang berusaha melemparkan batu ke danau dengan cara yang aneh. Sepertinya ia sedang mencoba untuk membuat batu itu seolah bergulir di atas air danau. Dan ia sesekali berhasil setelah puluhan kali percobaannya. Ia orang yang gigih. Kedua aku melihatnya mengeluarkan sebuah notes tak bergaris. Ia menulis di sana. Gerakan tangannya begitu cepat. Aku kagum. Dalam waktu lima menit ia sudah membalik halaman notes -nya. Kupikir ia adalah seorang penulis atau semacamnya. Lelaki biasa jarang sekali membawa-bawa n...