Langsung ke konten utama

Ini yang Harus Kamu Ingat Kalau Lagi Capek Kuliah

 Aktivitas rutin yang dilakukan sehari-hari terkadang membuat kita jenuh. Terlebih jika apa yang kita lakukan tidak berjalan lancar. Sama halnya dengan kuliah. Selama 5 hari dalam seminggu kita akan berhadapan dengan berbagai tipe mata kuliah. Ditambah juga dengan kegiatan di luar akademis.

Pasti ada saatnya kamu merasa capek. Itu hal yang wajar kok. Tapi, jangan keterusan ya! Nah, kalau kamu lagi capek kuliah, coba ingat hal-hal berikut ini untuk mengembalikan semangatmu.

1. Orang tua

Kamu mahasiswa rantau? Kapan terakhir kali kamu menelepon orang tua? Kalau kamu bahkan sudah lupa, yuk segera ambil ponselmu untuk berkabar dengan mereka! Mendengar suara mereka akan membuat semangatmu yang hilang muncul kembali.

Beruntunglah kalian yang kuliah tanpa harus ngekost, karena kalian bisa bertemu dengan orang tua setiap hari. Tentu kalian juga tahu bagaimana pengorbanan orang tua agar kalian bisa sampai di sini. Jadi jangan sia-siakan usaha mereka ya!

2. Perjuangan

Tidak ada pencapaian yang didapatkan tanpa kerja keras. Semuanya butuh proses. Nah, saat ini kamu sedang berproses untuk menjadi dirimu yang lebih berkualitas. Kuliah adalah perjuangan. Untuk mendapatkan hasil terbaik, kamu harus tetap menjalaninya sampai akhir.

Ingat, kamu sudah berhasil sejauh ini. Sayang sekali kalau kamu sampai mundur. Banyak loh orang yang ingin kuliah tapi tidak bisa karena berbagai sebab.

3. Masa depan

Siapa yang paling peduli dengan masa depanmu? Selain orang tua, yang pasti adalah kamu sendiri. Tentu kamu tidak ingin kan punya hidup yang sulit? Makanya, untuk membuat masa depan lebih terjamin, salah satu jalannya adalah menempuh pendidikan tinggi. Paling tidak kamu akan mendapat modal untuk menjalani hidupmu kelak.

4. Impian

Setiap orang pasti punya impian dan cita-cita. Hanya saja ada mereka yang menyadari dengan sepenuh hati dan ada yang tidak. Sebenarnya, keinginan terdalam seseorang adalah motivasi yang kuat untuk berjuang.

Berkacalah pada tokoh-tokoh dunia. Jika J.K. Rowling langsung menyerah saat naskahnya ditolak, tidak akan ada Harry Potter. Begitu juga dengan dirimu. Jika kamu berhenti sekarang, kesempatan untuk meraih impianmu akan hilang.

Jadi, apa yang harus dilakukan? Tetap jaga semangat meski dalam keadaan lelah. Percayalah hasil tidak akan mengkhianati prosesnya.


*pernah tayang di www.trenzing.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

My Wedding Dream

Pepohonan hampir menyembunyikanku dari keramaian. Aku sudah berlari cukup jauh. Untung saja aku adalah mantan atlet atletik di kampus dulu. Sebuah menara kini menjulang di hadapanku seolah bangunan itu baru saja muncul di sana. Sepertinya menara itu bekas mercusuar. Oh, yeah. Aku sekarang benar-benar mirip seorang Rapunzel. Memakai gaun lebar, heels , tiara cantik, dan menemukan sebuah menara. Apa aku juga harus memanjatnya?                 Saat ini aku sedang dalam pelarian. Aku kabur dari pernikahan pantaiku. Apa lagi kalau bukan karena lelaki yang menjadi pengantinku adalah bukan yang kuinginkan. Sumpah demi Tuhan pernikahan itu memang impianku. Pernihakan tepi pantai yang serba putih dan berpasir dengan bau laut yang segar. Siapa sih yang tidak menginginkannya? Tapi pada menit-menit terakhir sebelum prosesi aku memilih kabur dan menghilang dari mata hadirin. Aku tidak ingin menghabiskan sisa hidupku dengan...

Gadis Teh di Kedai Kopi

Secangkir espresso terhidang di atas meja. Aromanya sampai ke hidungku dalam sekejap. Kulirik sejenak tangan kurus yang baru saja meletakkannya. Aku lalu mencuri pandang sekilas ke arah wajahnya. Belum pernah kulihat pramusaji yang satu ini. Wajah bersih yang manis. Tiba-tiba aku teringat pada tokoh utama dalam novel yang sedang kutulis.             “Orang baru?” tanyaku tanpa menyudahi aktivitas membaca yang sejak tadi kulakukan.             Ia tak segera menjawab meski kutunggu hingga beberapa jenak. Kulirik ke bawah, tepat ke sepatunya. Ia masih di sana, bergeming.             Aku tidak biasa dihiraukan. Kutarik napas dalam-dalam seraya meletakkan novel di samping cangkir espresso yang masih mengepul. Kualihkan pandangan pada si gadis pramusaji. “Kau tak dengar pertanyaanku?” lemparku sekali lagi.   ...

Cewek Setrong Gue (Sepenggal Kesan Tentang Gadis Minang Kesayangan)

Kuliah di kampus yang menyandang nama negara ini, membuat gue banyak kenal sama orang-orang yang berasal dari berbagai suku. Indonesia kita ini kaya, Men ! Multikultur! Mau nyari pasangan model gimana juga ada. Lebih banyak pilihan. Tapi lebih susah juga sih nebak-nebak siapa jodoh kita sebenernya. Pe-er banget dah nebak-nebak jodoh . Pokoknya gue bangga sama Indonesia tercintah! Nah, di bagian ini gue mau menceritakan seseorang yang tiga tahun belakangan ini deket banget sama gue. Ya jelaslah bukan pacar . Dialah gadis Minang gue. Namanya Mutia. Lebih sering dipanggil Cimut. Dialah cewek setrong gue. Yang bisa menahan badai PHP dan terpaan angin harapan. Alah... Meski gue dan Cimut beda suku, tapi kita berteman layaknya Teletubies. Iya, cuma dia yang sering peluk-peluk dan mau gue peluk-peluk. Kalo Rika mah sok-sokan nggak mau gitu. Padahal sama-sama nggak ada yang peluk juga . Mungkin terlalu lama berteman sama mereka adalah salah satu penyebab kenapa gue ketularan j...