Langsung ke konten utama

Resensi: Belajar Memaafkan Masa Lalu

Anatomi Buku
Judul novel: Almost 10 Years Ago
Penulis       : Trini (@nuninunoy)
Penerbit     : Ice Cube
Tahun         : 2014
Tebal           : 327 halaman
Genre          : romance

    Almost 10 Years Ago menceritakan tentang seorang Anna Mollan yang selalu memandang sinis kehidupan. Hal ini karena masa lalunya yang pahit dan tidak pernah terlupakan sepanjang sisa hidupnya. Kematian orang-orang tercinta, keadaan ayahnya yang membuatnya hampir gila, membuatnya menutup diri. Ia bahkan tak pernah memberi kesempatan pada dirinya untuk merasa bahagia. Kehadiran orang-orang di kehidupannya yang sekarang justru membuatnya semakin bingung harus bersikap bagaimana. Nolan Vervain, yang tergila-gila padanya. Joshua Madison, psikiater yang menangani ayahnya yang kelewat perhatian. Hingga kehadiran seorang lelaki misterius berpakaian setelan olah raga yang memberinya setangkai bunga setiap hari. Ia sempat membuka diri tapi tak disangka kenyataan pahit harus dihadapinya sekali lagi.
    Almost 10 Years Ago merupakan sebuah novel debut dari penulis muda yang berhasil memenangkan lomba menulis bertema dark romance dari penerbit Ice Cube. Novel ini termasuk salah satu dari Seri Bluestroberi. Tema yang diusung memang unik dan tidak pasaran. Teknik penyajiannya keren, mengejutkan. Trini jago membuat teka-teki yang membuat pembaca tidak akan bisa tidur nyenyak sebelum menuntaskan sampai halaman terakhir. Setting luar negerinya bukan hanya sekadar tempelan dan membuat pembaca percaya. Hal ini bukti bahwa Trini melakukan riset yang baik. Padahal riset itu sendiri hanya dilakukan dengan duduk manis di depan komputer.
    Judul yang dipilih sangat mewakili keseluruhan cerita. Dari judulnya saja sudah membuat pembaca penasaran. Novel yang digarap dengan apik mencerminkan kesungguhan Trini dalam menyajikan cerita terbaik pada pembaca. Bisa dikatakan novel ini adalah sebuah debut yang keren.
    Dari segi desain covernya menarik, bahkan blurb-nya menantang untuk segera mengambilnya dari rak buku dan membawa pulang. Desain isi tidak membosankan dengan font yang enak dibaca. Setidaknya cetakan fisik novel ini membuat pembaca betah berlama-lama duduk sambil menikmatinya. Ice Cube berhasil membuat pembaca puas dan tidak harus kecewa karena telah mengeluarkan uang untuk membeli buku terbitannya. Sayangnya masih ada beberapa typo yang mengganggu.
    Banyak pelajaran yang bisa diambil dari kisah hidup seorang Anna Mollan. Ketegaran, kemandirian, kemauan keras, keinginan membuka diri, dan kesetiaan pada keluarga. Bagaimana akhir kisah Anna? Apakah kebahagiaan masih bisa diraihnya? Bagaimana nasib ayahnya? Siapakah yang menjadi pilihan Anna di antara ketiga lelaki itu? Temukan jawabannya dalam Almost 10 Years Ago.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KOK JADI MAINSTREAM GINI? (Curhatan Jomblo Newbie #Part 2)

Minum susu cokelat dulu biar kuat nyinyir... Deuh gue nggak tau kenapa tulisan gue jadi berubah mainstream dan random gini. Sejak mbaca blognya Misterkacang, ngubek-ngubek jombloo.co dan mojok.co (ciyeee bacaannya jomblo gitu amat) gue jadi ter- influence gaya nulis orang-orang gendeng macam penulis-penulis ini. Tambah lagi kemaren gue mbaca blognya si Keristiang yang susah gitu move-on dari Tata (deuh malah apal).  Ohiya, karena disponsori oleh si Coro (nama laptop gue yang beratnya kek bayi umur enem bulan) gue tinggalin di tempat Bude di Jakarta, gue ngetik dari HP nih. Jadi maap-maap kalo berantakan (kayak kisah cinta gue). Mau mbaca ya sukur, mau setop ya awas aja nyesel. Jadi gue mau ngomongin diri gue yang tiba-tiba berubah mainstream . Gue jadi jomblo ( mainstream banget kan?) dan gue jadi nulis-nulis tentang jomblo jugak. Sebab kenapa gue jomblo sudah gue uraikan dengan gamblang di belakang noh. Jadi nggak usah dibahas (takutnya entar lo gumoh). Iya...

PUTUS GITU DEH! (Curhatan Seorang Fresh-jomblo #Part 1)

Let’s take a deep breath … Rasanya kek udah sewindu gue nggak nulis blog. Gue nggak bakalan banyak alesan sih. Karena alesannya emang cuma satu: males. Gue punya banyak waktu (secara gue fresh -jomblo) dan punya banyak cerita (curhatan pribadi). Tapi saat mau nulis barang secuil cerpen pun, gue langsung ketimpa hawa males itu sendiri. Mungkin keadaan ini disponsori oleh gaya nulis gue yang belakangan selalu berbau romance dan drama. Ya, gue akui bahwa gue kepengaruh sama keadaan hati (pas lagi bahagia- long time ago ) plus drama-drama Korea yang sukses bikin gue lupa makan, mandi, bahkan bobok. “Ah udahlah, Des, nggak usah banyak cingcong. Jujur aja kalo lo habis putus.” Tiba-tiba sebuah suara gaib membuat gue melirik ke sudut-sudut kamar. Iya, gue emang baru putus lima-enam bulan lalu. Iya, sama pacar-lima-tahun yang selalu gue banggain itu. Tapi sudahlah. Nasi sudah menjadi bubur (tinggal tambahin ayam suwir, bawang goreng sama kuah opor) buat sarapan. Puj...

Menghitung Bintang

Surat rindu untuk sayangku Selamat malam lelaki yang kutitipkan padamu sekeping cinta terbungkus harapan. Harapan untuk selalu kau menjaganya. Aku di sini masih menghitung bintang. Dan aku sungguh ingin kau berada di sini menggantikan udara kosong yang mengikutiku sampai ke atas atap. Di sana. Di atas kepala kita. Di antara pekatnya angkasa. Tengoklah! Aku telah menghitungnya. Sembilan ratus tujuh puluh enam bintang berkelip cemerlang. Malam ini sebanyak itulah rinduku pada bau tubuhmu. Angin malam ini lebih jahat dari biasanya. Ia membuat rambutku kusut. Kan sedang tidak ada kau yang akan merapikannya. Angin sengaja menggodaku untuk semakin ingat padamu. Pada kisah kita yang picisan. Lihatlah semakin malam ia semakin jahat. Ia menggoda terus kedua mata perekam sosokmu di kepalaku. Hingga pedih aku merasa. Kan sedang tidak ada kau yang biasa menghapus air mata yang keseringan tidak terkendali ini. Jadilah aku menangis tapi diam. Tangis karena angin. Apa? Kau tak percaya itu hanya ...