Sedikit Bersenang-senang Aku tak ingin pulang dan melihat kanvas-kanvas itu. Kedatanganmu akhir tahun ini membuatku banyak berfikir. Bagaimana aku harus menemuimu nanti. Bagaimana jika ini hanyalah ilusi atau bagian dari mimpi-mimpiku. Mungkin ku terus berkhayal dan lama-lama mati. Tapi aku tidak ingin menjadi seperti itu. Perasaanku padamu terlalu sia-sia untuk tidak kuusahakan. Maka aku berjalan dan berjalan sendiri untuk mengenang saat-saat kau sedang melantunkan mantra-mantra tersembunyi dalam musikmu. Ya, aku tahu sekarang darimana aku dapat begitu dekat denganmu. Dari musik yang tak kusadari telah mengenalkanku padamu sejak pertama itu, suaramu. Aku harus memikirkan bagaimana caraku untuk berlama-lama denganmu Desember nanti. Aku tak ingin kau tak memandangku seperti tahun lalu. Aku ingin menatapmu tepat di depanmu. Lalu aku pergi menuju istana Pak Tua di ujung jalan sana. Aku tersenyum dan Pak Tua itu tersenyum menunduk. Ia me
Belajar dari hidup, belajar menjadi hidup.